Witma Irna

Anak kedua dari lima bersaudara , madrasah tempat kiprah nya MAN LIKO Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bersama Menuju Halte

Bersama Menuju Halte

Tantangan hari ke-15

#tantangangurusiana

Dalam perjalanan hidup manusia yang berawal dari proses, “ manusia yang dijadikan dari tanah, kemudian setetes (nutfah), kemudian menjadi segumpal darah (‘alaqah )kemudian dari segumpal daging (mut’qah) yang sempurna kejadiaannya (mukhallaqah )dan yang tidak sempurna kejadiannya (ghairu mukhallaqah), agar kami jelaskan kepadamu dan ditanamkan dirahim ibu sampai waktu yang telah ditentukan kemudian kamu dilahirkan sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampai usia dewasa,dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula yang dikembalikan sampai pikun (usia sangat tua)”. (surat al-Hajj ayat :5). Agama menunjukkan kita untuk mengingat maut dan membekali diri dengan amal sholeh, serta memandang sikap tersebut sebagai bukti keuatamaan mengingat pemutus kesenangan !” maksudnya maut.

Ibnu Umar berkata : “Saya datang kepada Rasulullah saw, sebagai orang yang kesepuluh. Tiba-tiba seorang laki-laki Anshar berdiri dan bertanya : “wahai nabi Allah, siapa yang paling disebut bijaksana dan paling teliti diantara manusia’? Nabi menjawab :”ialah yang paling sering mengingat maut dan yang lebih banyak bersiap sedia untuk menghadapinya. Merekalah orang-orang yang bijaksana, dan berhasil mencapai kehormatan di dunia dan kemulian di akhirat.

Perjalanan hidup manusia,cenderung memaksakan diri sangat keras setiaap hari untuk mencari uang,kekuasaan serta popularitas.Tapi seringkali mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, kesempurnaan ibadah, hak-hak bertetangga. Kita juga sering mengabaikan kebutuhan spritual. Kita jarang serius memikirkan hidup kita sesudah mati.

Ketika kita memandang harta, kekuasaan popularitas yang sudah diperoleh kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkannya sebanyak itu . Tapi kita tidak mampu memutar mundur waktu atas semua hal yang dilakukan. Maka mulai saat ini luangkanlah waktu memikirkan sejenak hal yang akan terjadi setelah mati kelak. Atau apa yang kita lakukan saat ini seandainya kita tahu bahwa kita akan meninggal dalam waktu seminggu lagi? sebulan lagi? sepuluh tahun lagi? Atau 40 tahun lagi?

Bukankah suatu hal yang menyenangkan atau menyeramkan seandainya kita bisa mengetahui kapan kita akan mati? Cuma kita tidak tahu, kita semua tidak ada yang tahu. Kita hanya bisa bersiap meninggalkan semuanya. Jalanilah hidup yang seimbang, belajarlah menghargai dan menikmati hidup ini apa adanya, dan teruma: “Tahu apa yang penting dalam hidup, jangan lupakan siapa yang telah memberi nafas sepanjang hidup.

Karena demikian penting dan perlunya kita mempersiapkannya untuk itu, majlis ta’lim wirid Yassin ibu-ibu muda padang loweh ingin mendapatkan ilmu untuk praktek penyelengaraan jenazah sebagai mana yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 15 Februari karena mulainya jam 9 malam, selesai sholat Isya sampai dengan jam 11 malam ,dalam waktu dua jam yang baru sampai pada teori, dan untuk prakteknya pada pertemuan selanjutnya. Demikian tulisan penulis semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, majlis ta'lim yang keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik

20 Feb
Balas

Semoga, do'a nya buk diijabah oleh Allah, Amiin

22 Feb
Balas



search

New Post