Tantangan hari ke-12

#tantangangurusiana

Tantangan hari ke-12

Menulis itu Unik

Waktu terus berlalu dari hari ke hari ,kalau hitungan detiknya memang sudah berjalan panjang sampai penulis tidak bisa lagi menghitungnya. Awal mulanya hal ini penulis rasakan, mulai dari mengikuti komunitas penulis penggagas literasi Kemenag Liko 3 yang bertempat di hotel sagu bungsu. 2 jorong Lubuak Batingkok Kecamatan Harau . tujuan akhir dari komunitas penulis penggiat literasi ini untuk mengajak kepada semua peserta mulai kembali merenung guna mengorek memori alam bawah sadar sehingga sampai pada finalnya melahirkan tulisan yang bermakna menjadi sebuah buku . Siapa saja diantara peserta KPPL (komunitas penulis penggiat literasi) yang sudah jadi bukunya sampai batas akhir 25 maret 2020, akan mendapat piagam penghargaan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, itu tantangan diberikan oleh bapak kasi Penmad Provinsi Sumatera Barat yang mewakili bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Sumatera Barat waktu membuka acara komunitas penulis penggiat literasi.

Dari pengalaman pertama pertama penulis yang dari lahirnya tidak ada hobby untuk menulis, pernah juga penulis mewarnai buku memory tentang suka duka kehidupan , lambat laun penulis beranggapan bahwa menulis seperti ini Cuma akan membuka rahasia diri sendiri saja, dan menyebut seseorang nama dalam tulisn penulis yang telah membuat penulis kesal, kecewa dan seterus......

Penulis teringat hadis nabi maksut dari hadis nabi itu , “Dalam kehidupan manusia ada dua hal yang perlu dingat dan dua hal yang perlu dilupakan,

adapun dua yang perlu diingat yaitu :

pertama, kita harus mengingat perbuatan baik orang kepada kita , karena dengan berbuat baiknya seseorang kepada kita itu merupakan hutang budi yang harus kita bayar, kalau tidak diakhirat membayar dengan amalan jika ada kalau tidak ada amalan kita, maka kita memikul dosa dari orang yang berbuat baik itu .

kedua kita harus mengingat perbuatan jahat kita kepada orang lain,agar kita dapat membalasnya dengan perbuatan baik karena itu hutang yang tidak ditagih dari orang yang kita jahati tentang hablum minannas yang akan membuat hisab kita di yaumil akhir terakhir kali setelah selesainya semua hisab manusia di padang “mahsyar

“ Maksutnya dari dua hal harus dilupakan :

pertama kita harus melupakan perbuatan baik kita pada orang lain agar semua itu jadi investasi amal ibadah bagi kita dengan tidak menyebut-nyebut pemberian kita kepada orang lain ,kalau tidak karena saya : “ sifulan itu tidak bisa begini , si fulan tidak bisa begitu dan seterusnya mejadikan seseorang menjadi ria, angkuh, sombong dengan rezeki titipan dari Allah, yang membuat amalan kita seperti abu di atas batu , kalau datang angin kencang dia akan habis ditiup angin..

Kedua kita disuruh melupakan perbuatan jahat orang lain kepada kita agar kita dapat menerimanya dengan ikhlas , semua itu akan jadi amal ibadah pula bagi kita. disisi Allah, jangan pula perbuatan jahat ini untuk memperpanjang dendam dihati manusia karena dendam adalah perbuatan iblis untuk memperbanyak kawannya menjadi penduduk neraka juga karena itu adalah merupakan hutang yang harus kita balas, di yaumil mahsyar.

Pernyataan diatas yang menjadi benteng yang yang menghalangi penulis mengabadikan momen apapun dalam bentuk tulisan atau menutup untuk tidak menulis.dengan selesainya mengikuti KPPL semua itu lebur ,dari hari kehari dalam mengikuti tantangan menulis media gurusiana ,baru penulis menyadari , tepat sekali Allah menurunkan surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

1

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

2

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ

3

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ

4

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

5

Surah al-Alaq merupakan surah yang pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Didalam Surah ini terdapat banyak mutiara ilmu yang menakjubkan. Diantara faidah yang terdapat dalam surah ini adalah pentingnya membaca.

Terjemahanya dan tafsiranya :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”

(ayat 1). Dari suku kata pertama saja yaitu “bacalah”, telah terbuka kepentingan pertama dalam perkembangan agama ini selanjutnya. Nabi Muhammad disuruh untuk membaca wahyu yang akan diturunkan kepada beliau atas nama allah, tuhan yang telah menciptakan. Yaitu “Menciptakan manusia dari segumpal darah”

(ayat 2). Yaitu peringkat yang kedua sesudah nuthfah. Yaitu segumpal air yang telah berpadu dari mani si laki-laki dengan mani si perempuan yang setelah 40 hari lamanya, air itu akan menjelma menjadi segumpal darah dan dari segumpal darah itu kelak setelah 40 hari akan menjadi segumpal daging. “Bacalah, dan tuhanmu itu adalah maha mulia”

(ayat 3). Setelah pada ayat pertama beliau menyuruh membaca dengan nama allah yang menciptakan manusia dari segumpal darah, diteruskan lagi menyuruh membaca diatas nama tuhan. Sedang nama tuhan yang selalu akan diambil jadi sandaran hidup itu ialah allah yang maha mulia, maha dermawan, maha kasih dan saying kepada mahluknya. “Dia yang mengajarkan dengan kalam”

(ayat 4). Itulah istimewanya tuhan itu lagi. Itulah kemulianya yang tertinggi.Yaitu diajarkanya kepada manusia berbagai ilmu, dibukanya berbagai rahasia, diserahkanya berbagai kunci untuk pembuka perbendaharaan allah yaitu dengan qalam. Dengan pena disamping lidah untuk membaca, tuhanpun mentaksirkan pula bahwa dengan pena ilmu dapat dicatat. Pena itu kaku dan beku serta tidak hidup namun yang dituliskan oleh pena itu adalah berbagai hal yang dapat difahami oleh manusia “Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak tahu”

(Ayat 5). Terlebih dahulu allah ta’ala mengajar manusia mempergunakan qalam. Sesudah dia pandai mempergunakan qalam itu banyaklah ilmu pengetahuan diberikan oleh allah kepadanya, sehingga dapat pula dicatat ilmu yang baru didapatnya itu dengan qalam yang sudah ada dalam tanganya.

Merujuk kepada surat Al_Alaq di atas membaca adalah sesuatu yang diredhai Allah, tentunya bacaan yang baik dan bermanfaat. Bukan bacaan rendah tidak bermanfaat,lagi menyimpang dari agama yang lurus.karena wahyu yang pertama ini layak menjadi renungan dan dikaji maknanya. Allah swt memilih kata ini dalam bentuk motivasi , yaitu ilmu. Dan Dia memilih satu metode kajian ilmu, yaitu membaca, dan metode belajar Rabbani.

Allah lebih menyukai seorang ‘alim dari seribu ‘abid “maksut dari hadis ini seorang yang berilmu bisa menyalamatkat yang seribu orang ini, tapi kalau yang seribu ‘abid belum tentu bisa menyelamatkan satu orang mungkin saja dia beribadah sebagai taqlid buta atau tanpa mengetahui dasarnya.

Penulis memilih kata menulis itu unik adalah kalau kita tengok arti menurut KBBI kata unik (kata sifat)artinya lain dari pada yang lain,tidak persamaan dengan yang lain. Menurut versi penulis untuk menulis sesuatu lain dari pada kerja yang biasa penulis lakukan, membaca, memahami, merekam,menayang kembali hasil rekam terakhir dari bacaan kita.

Karena ke unikannya yang penulis rasakan nikmatnya dan mendapatkan banyak manfaat :

Efektis waktu kosong tidak ada yang mubazir karena dengan menulis seakan-akan tidak cukup waktu karena ide-ide yang tersimpan dimemory seakan-akan melakukan sayembara untuk berkompetisi keluar, kadang-kadang tangan ini kalah cepat dibanding dengan ide-ide yang mendesak untuk dituliskan .

Mengurangi dosa-dosa mengerumpi disela-sela jam kosong untuk pergantian jam PBM karena ingatan selalu semutar CCTV yaitu mata sebagai kamera, telinga yang mendengarkan dan otak merekam,sibuk dengan kesendirian

Tidak ada tugas siswa yang di tumpuk ,ada senggang lansung diperiksa

Keinginan datang lebih awal dan pulang lebih lama karena ingin menyelesaikan tulisan hari ke hari

Ketika akan beristirahat malam tidak menghayal karena kecapekan menuliskan ide-ide ,sesampainya dikamar langsung tertidur pulas, seuai kebiasaan setiap jam tiga malam lansung bangun dengan tidak berpikir pulas atau tidak istirahat malam kita, melainkan bangun terpikir ide apalagi yang akan ditulis yang bermanfaat untuk banyak orang